Sistem Konversi Bilangan, Rasional, dan Logika
- Heksadesimal : sistem bilang yang berbasis 16 dengan menggunakan simbol huruf atau bilangan yaitu dari angka 0 hingga 9 ditambah dengan huruf A hingga F
- Desimal : sistem bilangan dengan persepuluhan yang menggunakan 10 macam bilangan dimulai dari angka 0 hingga 9
- Oktal : sistem bilangan yang berbasis 8 dengan menggunakan simbol bilangan yang dimulai dari angka 0 hingga 7
- Biner : sistem bilangan yang menggunakan penulisan sistem angkanya dengan 2 angka yaitu 0 dan 1
A. Operasi Pengubah
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :
- dec2hex (10) : berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal
- hex2dec (‘A’) : berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi bilangan atau simbol dari heksadesimal menjadi bilangan desimal. Besar atau kecilnya huruf tidak berpengaruh pada konversi heksadesimal ke desimal
- Tanda petik 2 : berfungsi untuk fungsi penerjemah dalam menjalankan perintah
- oct2dec (10) : berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi bilangan oktal menjadi bilangan desimal
- dec2bin (9) : berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi bilangan desimal menjadi bilangan biner
- bin2dec (‘100’1) : berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan desimal
- angka 2 pada kode : berfungsi sebagai tanda penghubung untuk mengubah suatu sistem bilangan satu menjadi sistem bilangan lainnya
- num2str (23) : berfungsi untuk mengubah kode number (angka atau bilangan) menjadi kode string
- str2num (‘23’) : berfungsi untuk mengubah kode string menjadi kode number dengan syarat variabel atau angkanya menggunakan tanda petik 2 agar terbaca sebagai karakter huruf
- abs : berfungsi untuk mendapatkan nilai absolut dari suatu variabel atau karakter. Konversi yang dilakukan menggunakan fungsi ASCII dari karakter pertama dalam suatu string variabel
- setstr : kebalikkan dari fungsi kode abs yaitu, mendapatkan suatu karakter dari nilai absolut yang diinputkan. Hasil yang diperoleh dari gambar diatas yaitu nilai bilangan 65 bernilai karakter huruf A
Rekomendasi Laporan lain:
B. Program Menentukan Luas Lingkaran
Untuk membuat program luas lingkaran, dapat menuliskan kode-kode pada new script seperti gambar diatas, yaitu :
r = input('jari-jari(cm) ='); % jari-jari lingkaran yang ingin di cari luasnya
luas = pi*r*r; %rumus luas lingkaran
fprintf ('Luas lingkaran = %2.3f cm^2',luas) ;
Fungsi dari kode berikut, adalah :
- r = input('jari-jari(cm) =') , sebagai inputan jari-jari yang akan muncul pada command window jika program tersebut dipanggil
- luas = pi*r*r , sebagai proses atau persamaan dari program yang dibuat dalam menghitung luas suatu lingkaran. Pi yang digunakan sebesar 3.41
- fprintf ('Luas lingkaran = %2.3f cm^2',luas) , sebagai penampil hasil luas yang dicari
C. Operasi Rasional dan Logika
Terdapat 2 kemungkinan yaitu :
- Benar = True = 1
- Salah = False = 0
- ‘ < ’ : kurang dari
- ‘ <= ‘ : kurang dari sama dengan
- ‘ > ‘ : lebih dari
- ‘ >= ‘ : lebih dari sama dengan
- ‘ == ‘ : sama dengan
- ‘ ~= ‘ : tidak sama dengan
D. Operasi Logika
Dari kode diatas, dapat disimpulkan bahwa :
- ‘ & ‘ : dan (AND)
- ‘ | ‘ : atau (OR)
- ‘ ~ ‘ : tidak (NOT)
Fungsi dari operasi kode pada command window gambar diatas adalah :
- x >= ' a ' & x <= ' 2 ' : kode yang menyatakan bahwa variabel x lebih dari sama dengan dari a dan x kurang dari sama dengan dari 2. Karena, sebelumnya x telah didefinisikan sama dengan 1 sehingga kedua pernyataan ini tidak benar atau false yang disimbolkan dengan bilangan nol (0). Selain itu, operasi pernyataannya menggunakan tanda ‘&’ (AND) yang akan menghasilkan salah, jika salah-benar atau benar-salah dan salah-salah
- ( x >= ' a ' & x <= ' z ' ) | (x >= ' A ' & x >= ' Z ') : kode yang menyatakan bahwa variabel x lebih besar sama dengan dari a dan x kurang dari sama dengan dari z atau x lebih besar sama dengan dari A dan z kurang dari sama dengan Z. Karena sebelumnya x telah didefinisikan sama dengan B sehingga kedua pernyataan ini tidak benar atau false yang disimbolkan dengan bilangan nol (0). Selain itu, operasi pernyataannya menggunakan tanda ‘&’ (AND) dengan pernyataannya salah-benar dan salah-salah yang dikenakan lagi dengan operasi ‘|’ (OR) sehingga menghasilkan jawaban salah (0)
- ‘ ~ ‘ : berfungsi untuk membalik jawaban dengan jawaban sebagai operasi relasionalnya benar menjadi jawaban salah dan membalik jawaban relasionalnya salah menjadi jawaban benar.
- ~(a==5) : a terlebih dahulu di definsikan sama dengan nol. Sehingga jika a dimasukkan dengan angka selain nol, maka jawabannya akan benar karena terdapat operasi tanda ‘ ~ ‘
Tabel XOR :
- XOR : berfungsi sebagai operasi logika, jika i dalam kurung dioperasikan ‘ | ‘ (OR) kemudian, hasil operasi membalik jawabannya dari jawaban benar menjadi salah dan sebaliknya
- (x <= 2, x >= 0) : menyatakan x kurang dari sama dengan 2, x lebih dari sama dengan 0. Dari kedua pernyataan tersebut menghasilkan jawaban salah yang kemudian dikenakan operasi ‘ | ‘ (OR) dan dibalik sehingga diperoleh jawaban salah