Tanggal: 12 Februari 2018
Blog ini saya buat sekitar tahun 2016 lalu ketika masih duduk di bangku SMA kelas 3. Awalnya saya cuma iseng saja sebenarnya, membuat blog untuk menjawab soal-soal fisika, karena saya sangat aktif menjawab pertanyaan2 seputar fisika di brainly. Melihat cara kerja brainly, saya sadar bahwa banyak teman-teman saya yang bergantung pada website tersebut. Saya pikir, kenapa tidak saya tulis sendiri saja di blog? Toh saya juga bisa memonetisasinya sendiri, lumayan buat uang jajan.
Setelah setahun berjalan, pengajuan sebagai publisher google adsense pun akhirnya diterima (total 13x ditolak). Saya belajar banyak hal, dari HTML, CSS, Javascript, SEO, Marketing, Hak cipta, mempertahankan idealisme, dan sebagainya.
Tahun 2016-2017 adalah tahun yang sangat melelahkan untuk saya, karena saya baru awal masuk kuliah dan ditambah lagi ada isu flat earth juga yang baru trending pada saat itu, yang mengharuskan saya untuk aktif kembali bermain kaskus selama 2 bulan full.
Masa-masa kuliah di program studi fisika sungguh menyebalkan, karena laporan-laporan praktikumnya harus ditulis tangan, dalam 1 minggu bisa membuat 3x laporan. Melihat hal itu, saya berinisiatif untuk menulis laporan yang telah saya kerjakan ke dalam blog ini. Setelah setahun berlalu semenjak saya publish laporan-laporan tersebut, akhirnya ada beberapa artikel laporan praktikum yang masuk ke page 1 google, akibatnya banyak adik-adik tingkat saya yang menemukan laporan-laporan itu, dan dari sana akhirnya saya cukup dikenal oleh banyak teman, dari adik tingkat hingga kakak tingkat.
Penghasilan dari menulis blog? Variatif, terkadang besar terkadang kecil sekali, yang jelas tergantung dari kualitas dan kuantitas artikel yang kita tulis. Juga, dipengaruhi oleh algoritma google, yang beberapa bulan sekali algoritmanya selalu diperbarui. Jadi kalau kalian tidak pernah aktif di blog kalian, maka kalian tidak akan mengetahui info terupdate tersebut sehingga kalian tidak bisa memperbarui kode pada blog kalian, dan akhirnya performa blog kalian akan menjadi buruk di mata mesin pencarian google. SEO buruk ⟶ visitor turun ⟶ penghasilan kecil.
Percayalah membuat blog tidak semudah membuat youtube yang hanya tinggal toggle tombol on-off.
Saya punya misi yang cukup absurd untuk blog ini ke depannya, yaitu ingin menyediakan materi atau fitur fisika berkelas internasional melalui blog ini. Ya tentu saja khusus untuk perkembangan ilmu fisika di negara ini, karena saya lihat ilmu ini sangatlah sulit untuk dipahami oleh kebanyakan orang. Saya juga ingin mendorong para ilmuwan di Indonesia agar bekerja lebih keras lagi, melalui tulisan-tulisan atau informasi-informasi yang saya buat. Impact blog ini tentunya akan menjadi cukup besar bila sampai ke anak-anak kecil yang baru belajar fisika, karena waktu belajar mereka jauh lebih banyak.
Kenapa blog? Mengapa tidak video/youtube?
Well, video adalah platform yang buruk untuk konten edukasi (materi pelajaran) dalam beberapa aspek. Mari kita timbang untung-ruginya. Salah satu keuntungan menggunakan video adalah materi yang disajikan dapat divisualisasikan dengan bagus, sehingga teman-teman mudah memahami maksud dari materi yang teman-teman baca.
Bagaimana dengan blog? (ingat! Konteks yang saya bahas disini adalah blog versus youtube untuk niche edukasi)
Apabila ditinjau dari segi pencarian kata melalui mesin pencarian google maka video sangatlah tidak bagus untuk SEO, karena untuk mencapai nilai SEO yang bagus dibutuhkan artikel dengan minimal 500 kata. Juga, karena orang-orang sudah terbiasa untuk melakukan pencarian artikel melalui google dan pencarian video melalui youtube.
Mengapa tidak dikombinasikan, tulisan dan video di dalam blog?
Konten yang saya buat adalah mengenai edukasi, spesifik mengenai materi pelajaran. Niche atau tema ini tentu memiliki tanggung jawab yang besar. Jika terdapat kesalahan konten/materi di blog maka saya tinggal mengeditnya saja langsung pada detik itu juga, tanpa perlu takedown dan publish ulang. Sedangkan jika terdapat kesalahan konten/materi dalam format video, kita harus takedown, buat dari awal, dan publish ulang. Sudah pasti sangat melelahkan.
Dari sisi visualisasi, video/youtube lah juaranya, tetapi dari segi revisi konten/materi yang salah, blog lah juaranya.
Mari kita eksplor lebih lanjut!
Bagaimana jika ditinjau dari sisi review materi, kelengkapan materi, dan kuota internet? Ternyata blog jauh lebih unggul. Mari kita jabarkan.
Mari kita mulai dari pertanyaan sederhana, apakah kalian ingat materi pelajaran yang kalian pelajari beberapa bulan yang lalu? Hmmm.... saya yakin 80% dari materi tersebut tidak kalian ingat, lalu bagaimana caranya mengingat materi itu kembali? Tentunya dengan cara mereview materi tersebut. Saya tahu ada metode review materi yang bagus seperti flashcards, aplikasi Anki, konsep the forgetting curve, tetapi bukan itu poin saya. Poin saya adalah mereview materi di blog jauh lebih mudah dibandingkan dengan di video/youtube. Saat mereview materi di blog, kita bisa scanning materi tersebut dalam hitungan puluhan detik saja. Sedangkan di youtube, misal videonya 10 menit, artinya kita harus mereview materi di video itu selama 10 menit juga. Tentu saja hal ini banyak memakan waktu.
Ditambah lagi, biasanya materi dalam format video itu tidak cukup lengkap, karena apabila materi tersebut disampaikan secara lengkap maka pengajaran akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan akibatnya menjadi membosankan.
Dari sisi kuota internet?
Dulu, berapa hari sekali, bahkan sampai detik ini saya sering melihat lokasi pembaca blog saya menggunakan google analytics, dan ternyata penyebaran lokasinya cukup luas. Artinya, bagi orang-orang atau wilayah yang kesulitan dalam hal kuota internet, blog bisa dijadikan pilihan terbaik dibandingkan format video.
Bagaimana kesimpulannya?
Blog adalah platform yang terbaik untuk niche edukasi dari segi revisi materi, review materi, kelengkapan materi, dan kuota internet. Sedangkan video/youtube adalah platform yang terbaik untuk niche edukasi dari segi visualisasi bahan ajaran. Jadi menggunakan keduanya-duanya adalah yang terbaik untuk pembaca/penonton. Sedangkan dari perspektif content creator sendiri, saya lebih memilih blog karena niche yang saya pilih adalah edukasi sehingga lebih mudah untuk direvisi jika terdapat kesalahan konten/materi, review materi lebih mudah, kelengkapan materi lebih lengkap, dan kuota internet yang lebih membumi.
Tanggal: 15 Mei 2022
Well, akhirnya saya memutuskan untuk menyatukan blog bahasa inggris yang saya buat di sipalinginggris.blogspot.com menjadi satu dengan blog hajarfisika.com. Akibatnya, saya memerlukan domain baru, domain yang dapat mengeneralisir kedua topik tersebut, yaitu hipolisis.com.
hipolisis adalah nama domain yang berasal dari penggabungan kata hipotesis dan analisis, entah kenapa saya bisa terpikir dua kata tersebut, saya juga tidak tahu arti dari dua kata yang digabungkan ini. Jujur, untuk mencapai keputusan akhir dengan nama domain hipolisis saya memerlukan waktu yang cukup lama, karena saya menginginkan nama domain yang benar-benar unik dan dapat diingat dengan mudah.
Kedepannya, kemungkinan topik yang dibahas pada blog ini cukup beragam, tapi tidak benar-benar random, yang jelas masih dalam ranah edukasi.
Sebagai informasi tambahan, bahwa sampai detik ini saya masih mengelola blog ini sendirian, tujuannya adalah agar kualitas dari isi blog dapat dijaga dan mudah untuk dikontrol. Juga, saya hanya menjalankannya sebagai hobi, bukan untuk membangun korporasi.
Itulah singkat cerita mengenai saya dan pikiran-pikiran absurd yang ada di kepala saya. Semoga halaman kenalan ini membantu kalian jauh lebih mengenal saya.
Sebagai penutup, akan saya tampilkan kutipan bagus dari Isaac Newton,
If I have seen further than others, it is by standing upon the shoulders of giants.
—Isaac Newton
Kata "giants" ini oleh kebanyakan fisikawan sering ditujukan kepada Galileo Galilei, tetapi secara umum sebenarnya kata tersebut bisa ditujukan kepada siapapun, kepada siapapun yang membantumu mencapai tujuanmu.