Larik dan Matriks Matlab (Part 3)

Larik dan Matrik 3


1. Any

matrik A
Larik A didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

logika any
Kemudian digunakan logika any dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • any (A) = 1, menunjukkan beberapa dari elemen larik A baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 adalah bernilai benar (1) atau tidak salah (0)
  • any (A,1) = 0 1 1, menunjukkan beberapa dari elemen larik A kolom 1 bernilai salah (0), kolom 2 dan kolom 3 bernilai benar (1)
  • any (A,2) = 1, menunjukkan beberapa dari elemen larik A baris 1 bernilai benar (1) 
  • any (A,3) = 0 1 1, menunjukkan beberapa dari elemen larik A kolom 1 bernilai salah (0), kolom 2 dan kolom 3 bernilai benar (1)


matrik b
Larik B didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

logika any
Kemudian digunakan logika any dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • any (B) = 0, menunjukkan beberapa dari elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 adalah bernilai salah (0) atau tidak benar (1)
  • any (B,1) = 0 0 0, menunjukkan beberapa dari elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0) 
  • any (B,2) = 0, menunjukkan beberapa dari elemen larik B baris 1 bernilai salah (0) 
  • any (B,3) = 0 0 0, menunjukkan beberapa dari elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0)


matrik C
Larik C didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

any untuk matrik C
Kemudian digunakan logika any dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • any (C) = 1 1 1, menunjukkan beberapa dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai benar (1) pada seluruh baris
  • any (C,1) = 1 1 1, menunjukkan beberapa dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai benar (1) pada seluruh baris
  • any (C,2) = 1 ; 1 ; 1, menunjukkan beberapa dari elemen matriks C baris 1, baris 2, dan baris 3 bernilai benar (1) pada seluruh kolom
  • any (C,3) = 0 1 1 ; 1 1 0 ; 1 0 1, menunjukkan gabungan susunan dari any (C,1) dan any (C,2) tetapi peninjauan elemen benar atau salahnya di cari secara tersendiri bukan secara 'beberapa' 

Pada matriks logika any bekerja pada :
  • any (C) : beberapa dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 dari seluruh baris
  • any (C,1) : beberapa dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 dari seluruh baris
  • any (C,2) : beberapa dari elemen matriks C baris 1, baris 2, dan baris 3 dari seluruh kolom
  • any (C,3) : pada semua elemen matriks C secara tersendiri

Dapat digambarkan sebagai berikut :

logika any pada beberapa matrik


2. All

matrik a
Matriks A didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

logika all
Kemudian digunakan logika all dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • all (A) = 0, menunjukkan semua elemen larik A baris 1 seluruh kolom adalah bernilai salah (0) atau tidak benar (1)
  • all (A,1) = 0 1 1, menunjukkan semua elemen larik A baris 1 kolom 1 bernilai salah (0), kolom 2 dan kolom 3 bernilai benar (1) 
  • all (A,2) = 0, menunjukkan semua elemen larik A baris 1 bernilai salah (0) 
  • all (A,3) = 0 1 1, menunjukkan semua elemen larik A baris 1 kolom 1 bernilai salah (0), kolom 2 dan kolom 3 bernilai benar (1)

matrik b
Matriks B didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

logika all

Kemudian digunakan logika all dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • all (B) = 0, menunjukkan semua elemen larik B baris 1 seluruh kolom adalah bernilai salah (0) atau tidak benar (1)
  • all (B,1) = 0 0 0, menunjukkan semua elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0) 
  • all (B,2) = 0, menunjukkan semua elemen larik B baris 1 bernilai salah (0) 
  • all (B,3) = 0 0 0, menunjukkan semua elemen larik B baris 1 kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0)

matrik c
Matriks C didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

all pada matrik c
Kemudian digunakan logika all dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • all (C) = 0 0 0, menunjukkan semua elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0) pada seluruh baris
  • all (C,1) = 0 0 0, menunjukkan semua elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 bernilai salah (0) pada seluruh baris
  • all (C,2) = 0 ; 0 ; 0, menunjukkan semua elemen matriks C baris 1, baris 2, dan baris 3 bernilai salah (0) pada seluruh kolom
  • all (C,3) = 0 1 1 ; 1 1 0 ; 1 0 1, menunjukkan gabungan susunan dari any (C,1) dan any (C,2) tetapi peninjauan elemen benar atau salahnya di cari secara tersendiri

Pada matriks logika all bekerja pada :
  • all (C) : semua dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 dari seluruh baris
  • all (C,1) : semua dari elemen matriks C kolom 1, kolom 2, dan kolom 3 dari seluruh baris
  • all (C,2) : semua dari elemen matriks C baris 1, baris 2, dan baris 3 dari seluruh kolom
  • all (C,3) : pada semua elemen matriks C secara tersendiri

Dapat digambarkan sebagai berikut :

array


3. Isempty

matrik a b c d
Matriks A, B, C, dan D didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

logika isempty
Kemudian digunakan logika isempty dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • isempty : bernilai 1 jika array mempunyai himpunan yang kosong dan bernilai 1 jika himpunan tidak kosong 


4. Isnan

matrik A dan C
Matriks A dan C didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

matrik a dan c
Kemudian digunakan logika isempty dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • isnan (is not a number) : bernilai 1 untuk nilai yang bukan angka contohnya adalah tak terhingga


5. Matriks Khusus

matrik F
Matriks F didefinisikan berukuran 4x4 yang semua elemennya bernilai nol dengan algoritma 'zeros' untuk semua elemen bernilai nol dan '4' untuk dimensi matriks berukuran 4x4

matriks G
Matriks G didefinisikan berukuran 3x3 yang semua elemennya bernilai satu dengan algoritma 'ones' untuk semua elemen bernilai satu dan '3' untuk dimensi matriks berukuran 3x3

matriks H
Matriks H didefinisikan berukuran 4x4 yang diagonal elemennya bernilai satu dengan algoritma 'eye' untuk diagonal elemen yang bernilai satu dan '4' untuk dimensi matriks berukuran 4x4


6. Matriks pada persamaan linier
2x - 3y + 5z = 20 .....(1)
x + z = -16 .....(2)
2y - 15z = 30 .....(3)

Persamaan linier diatas dapat diselesaikan dengan metode matriks, yaitu :
a. Metode pembagian

matriks k
Matriks k didefinisikan terlebih dahulu, yaitu koefisien dari x, y, dan z pada 3 persamaan linier diatas

matriks l
Matriks l didefinisikan sebagai hasil dari 3 persamaan linier diatas (konstanta)

matriks k/l
Matriks k kemudian dibagi dengan matriks l dengan simbol '\' karena secara teoritik ini adalah pembagian oleh invers


b. Metode determinan

matriks k
Matriks k didefinisikan terlebih dahulu, yaitu koefisien dari x, y, dan z pada 3 persamaan linier diatas

matriks l
Matriks l didefinisikan dari hasil 3 persamaan linier tersebut (konstanta) kemudian dimasukkan pada kolom 1 baris 1, baris 2, dan baris 3 yang mana merupakan letak dari variabel x dari 3 persamaan linier tersebut

matriks m
Matriks m didefinisikan dari hasil 3 persamaan linier tersebut (konstanta) kemudian dimasukkan pada kolom 2 baris 1, baris 2, dan baris 3 yang mana merupakan letak dari variabel y dari 3 persamaan linier tersebut

matriks n
Matriks n didefinisikan dari hasil 3 persamaan linier tersebut (konstanta) kemudian dimasukkan pada kolom 3 baris 1, baris 2, dan baris 3 yang mana merupakan letak dari variabel z dari 3 persamaan linier tersebut


matriks x y z
  • Nilai x dapat dicari dengan membagi matriks l dengan matriks k menggunakan simbol '/' karena pembagian biasa
  • Nilai y dapat dicari dengan membagi matriks m dengan matriks k menggunakan simbol '/' karena pembagian biasa
  • Nilai z dapat dicari dengan membagi matriks n dengan matriks k menggunakan simbol '/' karena pembagian biasa


7. Magic

magic
Logika magic digunakan untuk membentuk matriks berukuran NxN dan penjumlahan tiap baris per baris, kolom per kolom, dan diagonal per diagonal adalah sama, perhitungan dimulai dari 1 sampai N2.

Misal N=4 maka matriks yang terbentuk adalah matriks ukuran 4x4 dan nilai dari 1 sampai 42 = 16. Penjumlahan baris per baris, kolom per kolom, dan diagonal per diagonal 34


magic
Nilai N = 3 dan nilai yang dihitung adalah dari 1 sampai 32 = 9. Penjumlahan baris per baris, kolom per kolom, dan diagonal per diagonal 15


8. Diag

diag
Larik v didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window dan hasilnya seperti gambar diatas

diag
Kemudian digunakan logika diag dan hasilnya seperti gambar diatas. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan :
  • diag : mengubah elemen-elemen pada array menjadi elemen-elemen matriks diagonal sesuai dengan banyaknya baris atau kolom pada array


diag
diag(v,1) berfungsi untuk mengubah elemen-elemen pada array menjadi elemen-elemen matriks diagonal yang diagonalnya naik keatas atau naik 1 tingkat dari diagonal awal

diag v
diag(v,-1) berfungsi untuk mengubah elemen-elemen pada array menjadi elemen-elemen matriks diagonal yang diagonalnya turun kebawah atau turun 1 tingkat dari diagonal awal


9. Triu dan Tril

magic
x didefinisikan terlebih dahulu pada Command Window sebagai magic (5) dan hasilnya seperti gambar diatas

triu
Logika triu digunakan pada variabel x sehingga nilai dibawah diagonal tengah bernilai nol.
Jadi logika trius digunakan untuk membuat nol nilai dibawah diagonal tengah dari suatu matriks

tril
Logika tril digunakan pada variabel x sehingga nilai diatas diagonal tengah bernilai nol.
Jadi logika triul digunakan untuk membuat nol nilai diatas diagonal tengah dari suatu matriks
Creative License
by-sa logo license
Konten/Material pada halaman ini dilisensikan dengan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License oleh psi. Klik link berikut untuk memahami aturan penggunaan ulang material pada blog Hipolisis.